Mungsolkanas, Masjid Tua di Kota Bandung

  • Whatsapp

Tak seperti masjid Alun-alun atau Masjid Provinsi Jabar, masjid di Kota Bandung ini memiliki usia yang cukup tua, hampir mencapai 1,5 abad.

Masjid tersebut bernama Masjid Mungsolkanas, salah satu masjid tua di Kota Bandung. Masjid yang berada di daerah Jalan Cihampelas, tepatnya berada tak jauh dari Gang Winataatmaja, seberang Rumah Sakit Advent Bandung. Sekretaris DKM Masjid Mungsolkanas Dedi Priyatna menjelaskan bahwa masjid ini sudah berdiri sejak tahun 1869 silam.

“Mesjid ini kurang lebih 147 tahun,” katanya.

Masjid Mungsolkanas merupakan salah satu mesjid tua di Kota Bandung, yang dibangun di atas tanah yang diwakafkan Nenek Zakaria yang bernama Lantenas, seorang janda dari R. Suradipura, Camat Lengkong Sukabumi yang wafat pada 1869.

Tanah wakaf ini kemudian diserahkan kepada Kyai Abdurohim atau Raden Suradimaja, yang lebih dikenal dengan nama Mama Aden. Namun, saat itu, bangunan masjid tak semegah saat ini, melainkan hanya berbentuk kobong dan panggung terbuat dari bilik.

“Saat itu bentuk bangunan masjid tidak seperti sekarang, tapi berbentuk seperti kobong atau tempat tinggal santri yang saat itu digunakan untuk belajar mengaji,” ucapnya.

Nama Mungsolkanas sendiri merupakan singkatan, nama pemberian dari Mama Aden yakni, “Mangga Urang Solawat ka Nabi SAW (mari kita solawat ke nabi SAW)”.

“(Nama) Ini di ambil dari salah satu Kitab Tankibulkaul yang artinya barang siapa yang menjalankan salawat maka doanya diijabah Allah SWT. Ini didengungkan diimbau dan dibesarkan beliau untuk selalu salawat kepada kanjeng Nabi Muhamad SAW,” ucapnya.

Seiring waktu, masjid yang berupa kobong itu pun mengalami perubahan dan renovasi pada tahun 1930, saat itu pembangunan mesjid bersamaan dengan pembangunan Masjid Raya Cipaganti.

“Dibangunnya Masjid Raya Tjipaganti atas dasar prakarsa pemerintah Hindia Belanda, tapi masjid Mungsolkanas biayanya swadaya masyarakat bukan dari pemerintah,” ucap Dedi.

Selain itu, bangunan mesjid ini pun pernah dikunjungi orang penting di negeri ini, seperti Presiden RI pertama Soekarno dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

“Saat itu masjid ini pernah dikunjungi Presiden RI pertama Soekarno saat belajar di ITB, dan beliau sering menginap dan melakukan ibadah shalat fardu di sini termasuk (saat itu) Wali Kota Bandung kang Ridwan Kamil, yang belum itu, RI sekarang, Jokowi,” tuturnya.

Renovasi bangunan Masjid ini pun semakin berkembang dan berubah, dan terakhir renovasi dilakukan pada tahun 2009. “Kurang lebih enam kali renovasi,” katanya. Selain itu, di dalam masjid itu pun tersimpan Alquran yang di tulis berabad lalu.

Menurut Dedi, Alquran tersebut ditulis Mama Aden pada tahun 1870. Mama Aden sendiri merupakan seorang penulis, yang kerap menulis artikel pada sebuah surat kabar di masanya. “Usia Alquran ini mungkin lebih sama dengan masjid ini,” ujarnya.

Alquran tersebut kini masih tersimpan dalam sebuah etalase kaca yang tersimpan di atas lantai dua masjid. “Alquran dari kertas, tapi sudah lapuk, kalau dibuka takut sobek,” pungkasnya.

Pos terkait