Yudisium Sarjana Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Bandung

  • Whatsapp

Siang ini Rabu (16/8) bertempat di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Bandung menyelenggarakan acara Yudisium
bagi 93 orang mahasiswa yang terdiri dari Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Kemunikasi dan Penyiaran Islam, Pendidikan Agama Islam,
Ekonomi Syariah sebagaimana yang dibacakan Wakil Dekan FAI, Cecep Tuufikkurohman, Ph.D.

Dalam yudisium ini diraih nilai IPK tertinggi 3,94 oleh Ima Suryati dari PIAUD. Yang secara mendadak oleh panitia diminta memberikan kesan dan harapan.Lulusan tertinggi IPK-nya ini menyatakan rasa syukur terimakasih kepada para pimpinan di Fakultas dan Prodi serta para dosen yang telah melaksanakan tugasnya selama masa studi
sehingga mengantarkan menjadi sarjana. Dan dia mewakili para sarjana berharap bisa memberikan yang baik bagi kemajuan kampus UM Bandung ini.

Sementara itu dalam kesan dan pesan dari para kaprodi kepada para mahasiswa yang mengikuti yudisium dengan singkat padat dan diselingi pantun yang menghibur para hadirin.
Mewakili para dosen,Hj.Mukhlisah, M.Ag menyatakan ucapan rasa terkesan kepada para mahasiswa yang selama ini menjadi peserta didik yang dicintai, karena sudah dianggap sebagai anak.
tak luput meminta maaf atasnama para dosen. karena sebagai manusia ada saja kekurangannya, tetapi tentu saja apa yang dilakukan dosen itu memiliki tujuan dalam mentreatment para mahasiswa tersebut demi kebaikan mereka.

 

Dr.Iim Ibrohim, M.Ag selaku Kaprodi PAI menyampaikan ucapan terimkasih dan harapan supaya para sarjana dari FAI membawa nama baik civitas akademika, jangan sampai muncul nanti ungkapan sarjana-sarjana …(ko seperti itu, pen.) dengan ungkapan nada mengingatkan. Sedangkan Dian M.Pd. Kaprodi PIAUD menyampaikan pesannya bahwa para sarjana ini jangan melupakan untuk terus belajar menimba ilmu, ini bukan akhir dari belajar. Perlu terus menjalin kegiatan dengan almamaternya. Kaprodi Ekonomi Syariah, Yudistia Teguh Fikri, M.Esy. menyatakan selain menyampaikan terimakasih dan rasa bangga kepada para mashasiswa yang menjadi sarjana, berharap jangan memutuskan hubungan dengan kampus. Karena merekalah nanti punya peran penting bagi corong kampus, apalagi prodi-porodi akan menyelenggarakan akreditasi yang membutuhkan bantuan para alumninya juga.

Hal senada diungkapkan kaprodi KPI, Rahmat Alamsyah, M.Ag, bahwa para mahasiswa ini terutama di KPI sudah berjuang melampaui pencapaian yang luar biasa, ditengah situasi membagi waktu karena kebanyakan mereka kelas karyawan. Meskipun demikian berharap mereka menjadi sarjana yang bisa berprestasi dengan ijazah yang bukan sekedar dari kampus, tapi ijazah dari masyarakat (pengakuan masyarakat).

Dalam amanatnya Dekan Fakultas Agama Islam, Prof.Dr.Afif Muhammad, M.A. menyatakan,”
Karena sekarang ini merupakan semacam pengumuman peresmian bahwa anda semuanya sudah menjadi sarjana, oleh karena itu harus ada perubahan. Ada perubahan, yang kemarin belum ada SPD.I,nya, S.E.,nya..hari ini boleh menggunakan gelar tersebut. Tetapi perubahan itu hendaknya mencakup banyak hal. Terutama sikap cara berpikir, mencakup perilaku, akhlak, dan mencakup kegiatan-kegiatan sosial yang lainnya.”

Selanjutnya, Dekan FAi mengingatkan,” Kita semuanya harus berubah karena sudah menjadi sarjana, misalnya dalam cara bergaul harus cara bergaul sarjana, cara berpikir sarjana, cara berbicara dan cara sopan santun seperti sarjana. Jangan sampai muncul ungkapan sarjana-sarjana ko begitu. “Sarjana akan bisa dilihat dari tarikan bibirnya, dari cara berbicaranya. Dalam cara bekerja harus menampilkan layaknya sarjana. Kepada yang nilainya IPK tertinggi ucapkan bersyukur, tetapi harus dibuktikan terutama di masyarakat bahwa layak mendapat nilai tinggi. Kepada yang kecil IPK nya jangan kecil hati, nilai IPK itu bukan segala-galanya, karena kesuksesan tidak diukur dari angka IPK saja. Banyak terjadi yang nilainya biasanya saja tetapi ketiak di masyarakat itu bisa “mocer”. Sambutan dan amanat dekan FAI diakhiri penegasan bahwa,” kita bersyukur kita melahirkan 93 orang sarjana, ini membuktikan FAI memberikan kontribusi kepada universitas Muhammadiyah, masyarakat dan bangsa.”

 

Pos terkait